Ummul Mu’minin Sayyidah Khadijah ra. I


Siapa yang tak mengenal sosok Khadijah ra.?  Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin 'Abdul 'Uzza bin Qushay ini merupakan istri pertama  Rasulullah SAW. Ummul Mu’minin ini dipandang sebagai sosok yang teguh, tangguh lagi bijaksana, seorang saudagar kaya yang mulia nasabnya serta tinggi derajatnya.  Sebagai saudagar kaya, diceritakan bahwa Khadijah tidak pernah turun langsung mengurus dagangannya ke lokasi tetapi ia mengurusnya dari dalam rumahnya dan menyuruh saudara-saudaranya untuk mengurus dagangannya. Sebelum menikah dengan Rasulullah,  Rasullah saw. merupakan karyawan  dari  saudagar Khadijah. Setelah kepulangan Rasulullah dari berdagang di Syam, dengan melihat sosok kepribadian Rasullah yang mulia, Khadijah meminta sahabatnya Nafisah untuk menanyakan kesediaan Rasulullah untuk melamar dirinya. Maka Rasulullah berkenan melamar serta menikah dengan Khadijah. Saat itu Rasulullah belum diangkat sebagai nabi dan rasul beliau berusia 25 tahun. Sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Khadijah dinikahkan dengan Rasululullah saat Bapaknya (Khuwailid) sedang mabuk. Tetapi pendapat tersebut ditepis, karena Khuwailid telah meninggal ketika Perang Fijar, dan Khadijah binti Khuwailid dinikahkan oleh pamannya Amr bin Asad.  
Sebelum Khadijah  menikah dengan Rasulullah, Khadijah pernah menikah dengan Atiq bin A’idz  kemudian ia meninggal. Setelah itu Khadijah menikah lagi dengan Abu Halah An-Nabasy bin Zarrarah. Dari pernikahannya dengan Atiq beliau dikaruniai anak Hindun binti Atiq dan dari Abu Halah dikarunia anak Hindun binti Abu Halah dan Halah bin Abu Halah.  Setelah itu beberapa pemuka kaum quraisy melamarnya, tetapi khadijah ra. menolaknya. Dengan Rasulullah, Khadijah dikarunia anak  Al-Qasim, maka Rasulullah diberi kunyah Abul Qasim, Lalu lahirlah Abdullah, Kemudian Ruqayyah, Zainab, Ummu Kultsum, lalu Fathimah.  
Rasulullah pernah bersabda,
خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ
"Wanita yang paling baik pada jamannya adalah Maryam 'alaihis salam dan wanita yang paling baik pada jamannya adalah Khadijah radliallahu 'anhu." (Bukhari: 3249)
Kebijaksanaan Khadijah sebagai seorang istri sangat tampak ketika Rasulullah mendapatkan wahyu pertama, QS.Al ‘Alaq:1-5. Ketika Rasulullah pulang ke rumah dari gua hiro dengan hati gemetar dan rasa takut ia berkata “selimuti aku, selimuti aku” Maka khadijah pun menyelimutinya tanpa banyak tanya  padahal ia melihat keaadaan Rasullullah yang begitu takut dan gelisah, Khadijah menunggu Rasulullah hingga keadaannya tenang. Maka ketika keadaannya telah tenang Rasulullah menceritakan kejadian yang barusan beliau alami. “Aku benar-benar menghawatirkan diriku” kata Nabi kepada istrinya itu. Maka kata Khadijah “Sungguh Allah tidak akan menghinakan engkau buat selama lamanya, Sungguh  engkau suka  menyambung silaturahmi, menanggung beban orang lain, membei sesuatu kepada orang miskin, menjamu para tamu, dan memberi bantuan saat terjadi musibah musibah yang benar benar gawat.” Lalu Khadijah membawa Rasulullah kepada Waraqah bin Naufal yang menyebutkan bahwa yang Rasulullah temui ialah jibril yang mengisyaratkan kelak ia akan mendapat risalah yang besar. Khadijah merupakan yang pertama masuk islam, ia sangat berperan penting dalam dakwah Rasulullah menyebarkan islam. Ia yang menjadi penenang, pembela dan penyemangat Rasulullah dalam menghadapi ujian ujian dakwahnya. Kebijaksanaan Khadijah sangat terlihat disini, bagaimana cara ia  bersikap dan bertutur kata dengan kecerdikan dan ketangguhan yang dimilikinya.  Ummul Mu’minin Khadijah lahir  55 M /68 SH dan wafat tiga tahun sebelum hijrah yakni 620 M / 3 SH.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَّ أَرْبَعَةَ خُطُوطٍ ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ لِمَ خَطَطْتُ هَذِهِ الْخُطُوطَ قَالُوا لَا قَالَ أَفْضَلُ نِسَاءِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ ابْنَةُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ ابْنَةُ مُزَاحِمٍ
“Wanita Penghuni Surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim (istri fir’aun).” (HR. Ahmad:  2975).




Referensi-Baca juga : -Sirah Nabawiyyah karya                                           Prof.Muhammad Ridha
                                    -Para Sahabiyat Nabi
                                    -Fiqih Dakwah                                                               Ummahatul Mu'minin

Nantikan Ummul Mu'minin Sayyidah Khadijah ra. II ya... ;) 

Komentar

Postingan Populer