Jaya Agraria
Bu Susi teriak teriak..
"Makan ikan, tak makan ikan akan ku tenggelamkan", sangar sekali teriakannya, seperti orator yang memprovokator..
Bapak Joko pun senyum senyum diantara anak pantai yang berdansa diantara wanita wanita....
Pandangi lautan yang gagah...
Selami sepuasnya...
Ada angkara yang lenyapkan manusia, mungkin marah karena Bu Susi bukan sarjana.
Atau pun karena Pak Joko tak jelas lulusan mana...
Selat Sunda meronta dan bersihkan pantai dari para pendosa,
Sunda: " nu kasusun dina dada".
Yaa.. Tersusun sudah di dada kita...
Setelah Donggala, Lombok dan kawan kawannya...
Lalu apakah Pangandaran akan segara??
Ku dengar dosa akan memanggil angkara..
Aku heran dengan manusia yang gemar mengundang bencana di acara dansa, atau mengundang angkara di acara pesta,
Memangnya bencana bisa dansa??
Akh.. Aku lupa kemarin ombak berdansa di Selat Sunda.. Hingga tersenggol Lampung dan sekitarnya...
Lucu..., ada manusia yang datang untuk secercah elektabilitas..
Cekrek sana, cekrek sini.
Injak sana, injak sini..
Apa yang di injak??
Mayat rakyatnya..
Alam mulai marah...,
Krakatau mulai mencari bapanya, karena dia tak mau disebut anak haram..,
Manusia pun sama, banyak anak tanpa bapa, bahkan tergeletak di trotoar.. Kurasa nasib kau sama dengan krakatau sana..
Mengamuklah..
Ombak mulai berdansa.., karena terlalu banyak pinggul wanita yang berdansa, tak mau kalah nampaknya si ombak...
Rakyat menjerit.
Bapa malah nyerit..
Rakyat menderita..
Bapa pencitraan di berita..
Rakyat menangis..
Bapa cari receh buat isi kardus yang seperti pengemis..
Dicatat di kandanggajah_dewasari
24 desember 2018, tertanda;
Alvi Romdhoni F.
Komentar
Posting Komentar